ARTICLE AD BOX
Kondisi ini memunculkan kekhawatiran terhadap efektivitas upaya penanganan yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Tabanan. Kepala Dinas LH Tabanan I Gusti Ngurah Ekayana, menyebut pihaknya telah berulang kali membersihkan lokasi tersebut, namun perilaku membuang sampah sembarangan tetap terjadi.
“Kami sudah bersihkan berkali-kali. Tapi tetap saja ada yang membuang. Sepertinya harus dipasang CCTV agar pelaku bisa diketahui. Minimal, kalau tidak bisa ditindak, viralkan saja orangnya,” tegas Ekayana, Senin (7/4).
Dia menjelaskan, sejak beberapa TPS resmi di kawasan kota dihapuskan, pembuangan sampah justru berpindah ke lokasi-lokasi tak semestinya, seperti area pasar tradisional dan jalur bypass. Hal ini memperlihatkan masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat dalam mengelola sampah dengan tertib.
Ditegaskan pihaknya menyiapkan pola pengangkutan sampah di sejumlah titik, seperti di belakang GOR Debes, guna menanggapi keluhan serupa. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan LSM, pemerintah desa, dan komunitas lingkungan untuk menggelar aksi bersih-bersih yang dilakukan secara berkelanjutan.
Namun, Ekayana menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor tidak akan membuahkan hasil maksimal tanpa dukungan dari masyarakat. “Membersihkan lingkungan itu tanggung jawab bersama. Kami sangat berharap peran aktif tokoh masyarakat, adat, TPS 3R, dan bank sampah. Saatnya zona nyaman diubah menjadi zona sadar akan tanggung jawab sampah,” tandasnya. 7 des