Residivis Narkoba Kembali Berulah, Jual Shabu di Bunker Rumah

Bahkan, untuk mengelabui petugas, PS merancang sebuah bunker tersembunyi di halaman rumahnya, lalu menutupinya dengan kandang ayam. Namun, siasat itu terbongkar saat tim Sat Resnarkoba Polres Buleleng menggerebek rumahnya pada Minggu (6/5) sore pukul 16.15 Wita. 

Saat menggerebek rumah PS, polisi menemukan 57 paket shabu siap edar dengan berat total 14,13 gram. Barang haram itu ditemukan tersimpan rapi di dalam bunker yang disamarkan agar tampak seperti bagian dari tembok.

“Bunker tersebut dibuat di halaman rumah. Tersangka lihai sembunyikan barang di bunker. Bunker dibuat menyerupai tembok ditutupi kandang ayam, secara kasat mata tidak terlihat,” jelas Kasat Narkoba Polres Buleleng, AKP Putu Edy Sukaryawan dalam konferensi pers, Selasa (15/4) di Mapolres Buleleng.

“Sudah ada yang pesan (narkoba). Pembeli datang ke rumahnya,” imbuh AKP Sukaryawan.

Adapun pengungkapan kasus ini bermula dari laporan warga yang resah atas maraknya transaksi narkoba di wilayah Desa Sambirenteng. Berawal dari informasi itu, penyidik melakukan pengintaian dan mendapatkan bukti kuat bahwa rumah PS menjadi lokasi peredaran shabu.

Setelah diamankan, PS sempat mengaku mendapat shabu dari seorang pria bernama Dodik. “Kami sudah lakukan pengembangan hingga pengejaran terhadap pemasok sabu bernama Dodik dari Kota Denpasar. Dodik melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor,” ungkap Sukaryawan.

Untuk memastikan tidak ada barang bukti lain yang disembunyikan, penggeledahan lanjutan dilakukan polisi pada esok harinya, Senin (7/4) dengan melibatkan anjing pelacak. AKP Sukaryawan mengungkapkan, PS bukan orang baru di lingkaran kasus narkoba. PS diketahui pernah dua kali dipenjara pada 2019 dan 2021 atas kasus serupa dan baru bebas tahun 2024. “ Ekonomi jadi alasan. Tersangka baru keluar tahun 2024,” tambahnya.

Kini, PS dijerat Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup. 7 mzk