Puluhan Sekaa Teruna Susuri Tukad Ayung, Tanamkan Nilai Luhur Lingkungan

1 day ago 6
ARTICLE AD BOX
Ketua LPM Desa Kesiman Petilan, I Putu Yogi Pramana alias Jro Yogi, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar aksi bersih lingkungan, tetapi juga bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai keagamaan dan pelestarian alam kepada generasi muda.

“Kami ingin mengajak ST melihat bahwa menjaga kebersihan sungai juga bagian dari menjaga kesucian. Apalagi di sepanjang Sungai Ayung wilayah Kesiman terdapat banyak pura dan beji yang penting secara spiritual,” jelas Jro Yogi.

Kegiatan susur sungai diikuti oleh tim-tim ST, masing-masing terdiri dari tiga orang. Total terdapat sekitar 60 peserta dari ST, ditambah perwakilan dari Pemdes Kesiman Petilan, Dinas PUPR, DLHK Kota Denpasar, dan relawan lingkungan lainnya. Titik kegiatan dimulai dari kawasan Bulak Ayung hingga bantaran Sungai Ayung di wilayah desa adat setempat.

“Kami di hilir sering menerima sampah kiriman dari hulu. Melalui kegiatan ini kami ingin menumbuhkan kesadaran agar warga ikut menjaga lingkungan, karena bersih-bersih sungai sejatinya juga membersihkan diri secara rohani. Ini adalah keseimbangan antara bhuana alit dan bhuana agung secara skala dan niskala,” ujarnya.

Selain susur sungai, pagi harinya juga digelar sarasehan bertema perundungan dan etika oleh Forum Anak Desa Kesiman Petilan. Sarasehan ini menyasar kalangan pelajar dan bertujuan memberikan edukasi serta mencegah potensi kriminalitas sejak dini.

Tak kalah menarik, hari kedua BBGRM juga diramaikan dengan lomba mengolah kerajinan dari barang bekas tingkat SD dan lomba membuat karya dari bahan alami tingkat umum. Tercatat 20 peserta ikut dalam lomba tingkat SD, sementara lomba kerajinan bahan alami diikuti 12 peserta dari kalangan masyarakat umum.

Acara hari kedua ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, antara lain unsur Forkopimda Kota Denpasar, Camat Denpasar Timur, anggota DPRD Kota Denpasar, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), pengurus DPD LPM Kota Denpasar, Mapala Universitas Mahasaraswati, dan seluruh ST se-Kesiman Petilan.

“Karena lokasi kegiatan berada di sungai, kami tetap mengedepankan pelaksanaan secara skala dan niskala. Kami sudah melaksanakan upacara piuning, menghaturkan canang dan pejati agar semua kegiatan berjalan lancar tanpa halangan,” tutur Jro Yogi.

Ia berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkelanjutan. “Tantangan terbesar kita saat ini adalah sampah. Tapi saya yakin, jika kita konsisten, maka upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat akan memberi hasil besar ke depan,” tandasnya. *m03

Read Entire Article