PSG Curi Kemenangan di Emirates, Arsenal Dituntut Lakukan Sesuatu yang Spesial di Paris

2 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
PSG langsung menekan sejak awal dan sukses mencetak gol lewat tembakan Dembélé yang memanfaatkan umpan tarik Khvicha Kvaratskhelia dari sisi kiri. Bola mengenai tiang sebelum masuk ke gawang David Raya. Gol ini menjadi gol kedelapan Dembélé di Liga Champions musim ini dan menyamai rekor keterlibatan gol milik Kylian Mbappé bersama PSG dalam satu musim kompetisi Eropa.

Setelah gol cepat tersebut, PSG tampil dominan. Tim asuhan Luis Enrique hampir menambah keunggulan lewat peluang dari Marquinhos dan Kvaratskhelia, namun David Raya tampil sigap menjaga gawang Arsenal.

Arsenal mulai bangkit jelang akhir babak pertama. Gabriel Martinelli dua kali mengancam lewat sepakan dan sundulan, namun kiper Gianluigi Donnarumma tampil gemilang menyelamatkan PSG dari kebobolan.

Arsenal sempat mengira mereka menyamakan kedudukan di awal babak kedua lewat sundulan Mikel Merino menyambut umpan bebas Declan Rice. Namun, gol dianulir wasit setelah tinjauan VAR menunjukkan Merino berada dalam posisi offside yang sangat tipis.

Tim tuan rumah sempat mendominasi penguasaan bola dan menciptakan sejumlah peluang lewat Leandro Trossard, namun Donnarumma lagi-lagi jadi tembok kokoh. PSG pun nyaris memperbesar keunggulan menjelang akhir laga. Dua peluang emas dari Bradley Barcola dan Gonçalo Ramos gagal dimaksimalkan, dengan sepakan Ramos bahkan membentur mistar.

"Kami bermain sangat baik, mengendalikan bola dan situasi dengan baik. Ini malam yang luar biasa untuk tim," ujar gelandang PSG, Vitinha.

Meskipun kalah, Arsenal masih menyimpan optimisme tinggi jelang leg kedua di Parc des Princes pekan depan. "Kami menunjukkan sejak menit ke-25 bahwa kami bisa mengimbangi mereka. Kami sudah beberapa kali menang di laga tandang musim ini. Kami akan ke Paris untuk menang," tegas David Raya.

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, mengajak timnya melakukan “sesuatu yang spesial” agar bisa membalikkan keadaan dan lolos ke final. Ia merujuk pada keberhasilan The Gunners menyingkirkan Real Madrid di perempat final setelah menang kandang 3-0 dan tandang 2-1.

"Jika ingin lolos ke final Liga Champions, Anda harus melakukan hal luar biasa. Kami harus pergi ke Paris dan menang. Kami bisa melakukannya," ujar Arteta.

Catatan sejarah tidak berpihak pada Arsenal: dalam empat kesempatan sebelumnya saat kalah di leg pertama kandang pada fase gugur Liga Champions, mereka selalu gagal melaju. Namun kehadiran kembali Thomas Partey yang absen karena skorsing di leg pertama, diyakini dapat memperkuat lini tengah The Gunners di leg kedua.

Pemenang duel ini akan bertemu Inter Milan atau Barcelona di partai final yang digelar di Munich. PSG, yang terus memburu gelar Liga Champions pertama dalam sejarah mereka, kini tinggal selangkah lagi menuju puncak.  

Apakah Arsenal bisa membalikkan keadaan di Paris? Leg kedua akan menjawabnya pekan depan.

Read Entire Article