ARTICLE AD BOX
Pengerjaan jalan ini memang sudah cacat sejak awal. Selain penyelesaian proyek molor, kualitas pengerjaannya rendah. Lapisan aspal pada jalan sudah mengelupas sebelum proyek diserahterimakan dari kontraktor penyedia ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng.
Jalan sepanjang 3,5 kilometer ini sebelumnya menjadi harapan baru masyarakat setempat, karena dapat mendekatkan akses menuju ke pusat desa. Akses jalan ini memang terkenal ekstrem, setelah puluhan tahun baru mendapat program perbaikan melalui APBD Buleleng 2024, dengan anggaran Rp 5,9 miliar.
Proyek ini seharusnya sudah tuntas pada akhir Desember 2024. Namun penyedia proyek PT Reksa Tiga Mitra tidak dapat menyelesaikan tepat waktu, karena alasan medan sangat ekstrem, hingga faktor cuaca di wilayah perbukitan yang ramah hujan. Penyedia proyek pun mendapatkan kelonggaran waktu maksimal hingga 23 Maret, dengan sanksi denda yang berjalan sesuai ketentuan.
Ketua Komisi II DPRD Buleleng, Wayan Masdana meninjau langsung proyek tersebut setelah viral di media sosial, Senin (12/5) kemarin. Masdana mengaku sudah bertemu dengan kontraktor dan proyek jalan ini sudah dinyatakan selesai. Namun hujan terus mengguyur setelah proyek selesai dikerjakan, aspal mengelupas. Beton penguat di setiap tikungan jalan juga mengalami kerusakan.
“Medannya berat sekali tanjakan dan tikungan tajam. Semua sudah selesai tapi belum pembersihan, masih ada beberapa material yang berserakan, menyumbat gorong-gorong sehingga beton pengunci lepas,” terang Kader PDI Perjuangan ini.
Hasil komunikasi, penyedia proyek masih bersedia untuk memperbaiki pekerjaannya. Masdana pun menegaskan proyek pemerintah ini akan dikaji kelayakan secara teknis oleh Dinas PUTR sebelum diserahterimakan oleh penyedia.
Masdana pun kembali mengingatkan pemerintah untuk bersama mengevaluasi anggaran. Dia mencontohkan proyek jalan di Kelandis ini sebenarnya sudah ada di bulan Februari, namun mengalami dua kali gagal tender. Lalu baru ada pemenang pada Agustus 2024 lalu. Meski waktu pengerjaan masih terkejar, namun faktor medan dan cuaca di akhir tahun yang biasanya musim penghujan juga perlu pertimbangan matang. Hal tersebut juga perlu diperhitungkan dengan matang oleh kontraktor penyedia, agar tidak mengambil proyek yang ujungnya membuat rugi.7 k23