ARTICLE AD BOX
Presiden Prabowo Subianto melayat ke persemayaman terakhir tokoh pencak silat tersebut di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada pukul 15.45 WIB.
Prabowo mengatakan, almarhum adalah tokoh pejuang kemerdekaan dan mantan Ketum IPSI yang berperan luar biasa dalam membina dan melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa. “Beliau adalah contoh pemimpin dan patriot sejati. Saya yakin di saat-saat terakhir hidupnya pun, yang beliau pikirkan adalah Tanah Air tercinta,” ucap Prabowo dalam keterangan yang diterima, Selasa malam (13/5).
Prabowo pun, mengucapkan belasungkawa atas kepergian Eddie. "Atas nama pemerintah juga atas nama seluruh masyarakat pencak silat Indonesia dan dunia dan atas nama pribadi saya, saya ingin menyampaikan rasa bela sungkawa atas meninggalnya Mayor Jenderal TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya,” kata Prabowo.
Menurut Prabowo, pencak silat bukan sekadar olahraga atau seni bela diri, tetapi juga bagian dari pembentukan kepribadian nasional dan semangat bela negara. “Saya mengenal beliau sejak tahun 80-an. Beliau sangat rajin dan memiliki peran besar dalam membina pencak silat di Indonesia,” jelas Prabowo.
Prabowo menekankan bahwa sejarah menunjukkan bangsa yang lemah secara jiwa, fisik, dan semangat, akan menjadi bangsa yang gagal. Di tengah tantangan zaman, Prabowo menyebut Eddie sebagai sosok yang gigih membumikan pencak silat di dalam maupun luar negeri.
“Kalau ditanya siapa Ketua Umum IPSI, pasti semua jawab: Eddie Nalaparya. Loh, Pak Prabowo? Saya hanya penggantinya,” ucapnya sambil mengenang dedikasi almarhum. Atas jasa-jasanya, Eddie Nalaparya semasa hidupnya telah dianugerahi Bintang Mahaputera, salah satu penghargaan tertinggi dari negara.
Mengakhiri pernyataannya, Prabowo mendoakan almarhum agar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. “Kita lepas beliau. Sekali lagi, kita kehilangan pejuang yang telah memberikan yang terbaik,” kata Prabowo. Selanjutnya, Prabowo mengucapkan selamat jalan kepada Eddie.
“Selamat jalan Pak Eddie. Menghadaplah kepada Panglima yang Tertinggi, Allah SWT, yang memiliki seluruh alam. Hanya kepada-Nya kita berdoa, hanya kepada-Nya kita meminta pertolongan, dan pada akhirnya kepada-Nya kita akan kembali,” tutup Prabowo. 7 k22