Pasar Kidul Bangli Jadi Pasar Tumpah

5 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Di antaranya bahan upakara seperti lamak, janur, kelapa, bunga, aneka jajan Bali berupa jaje uli, satuh dan dodol. Bahan untuk keperluan ngelawar mulai dari buah nangka, pepaya sampai bongkol pisang tak terlewatkan.

Karena ramainya, plasa parkir tak memuat menampung pedagang, sehingga pedagang sampai tumpah berjualan hingga di atas trotoar di depan Puri Denpasar, Bangli.

Made Juliarti, salah seorang pedagang lamak menuturkan memanfaatkan keramaian pasar jelang Galungan untuk berjualan lamak. "Biasanya tiyang berjualan canang. Sekarang jualan lamak, " kata perempuan asal Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, ini. 

Untuk mempersiapkan lamak dagangannya, Juliarti harus rela bergadang semalaman membuat lamak, dibantu anggota keluarga yang lain. Kemudian pagi dini hari berangkat ke pasar menunggu pembeli. "Nggih, tiyang berjemur di sini pak," ucapnya diiyakan Ni Nyoman Suryani pedagang musiman asal Desa Pengelumbaran, Kecamatan Susut.

I Ketut Udayana, warga asal Cempaga, Bangli, memilih berjualan bungkil pisang batu (biji). "Saya rutin setiap enam bulan, Galungan dan Kuningan jualan bongkol pisang," ungkapnya. 

Bungkil maupun bongkol pisang batu yang dilumat halus, bagus digunakan bahan pepes dicampur daging yang sudah dicincang halus. "Saya sudah punya pelanggan.Bongkol pisang tiyang tidak pahit," ucapnya memberi jaminan.

Ni Ketut Sudiasih, pedagang bunga, jahitan dan beberapa jenis bunga, mengaku datang ke Pasar Kidul jam 03.00 dini hari. "Nggih,  niki karena rerahinan(jelang Galungan).Biasanya tiyang jualan di tempat lain. Sekarang di sini," ceritanya.

Dari pantauan, Senin (21/4, keramaian pasar Kidul Bangli, sudah mulai pagi sekitar jam 05.00 wita, semakin ramai memasuki jam 06.00 sampai pukul 10.00 wita. Lepas itu keramaian pasar mulai berkurang.Tambahan keramaian pasar karena banyaknya warga Bangli dan sekitarnya yang datang ke pasar untuk membeli berbagai bahan keperluan upakara untuk Galungan.7k17
Read Entire Article