ARTICLE AD BOX
“Saya mendorong para kepala desa untuk berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan pola penanganan sampah di desanya. Kita harus mengatasi sampah langsung dari sumbernya,” kata Ny Putri Koster saat talkshow Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan Lomba Video ILM Perangi Sampah Plastik, di RRI Denpasar, Senin (17/3).
Ny Putri Koster menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah bergantung pada kesadaran masyarakat.
“Memilah sampah itu penting, tapi jika hanya sebagian orang yang peduli, masalah ini tidak akan selesai. Semua harus sadar bahaya sampah, terutama plastik sekali pakai,” ujarnya saat mengisi dialog di Radio Bali Mandala Perkasa, Gianyar, pada hari yang sama.
Dia menekankan pentingnya tanggung jawab pribadi. “Jangan membuang sampah sembarangan. Sampah plastik bisa dikumpulkan sesuai jenisnya, sedangkan sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos,” jelasnya.
Ketua Bank Penanganan Sampah (BPS) Cemenggaon I Wayan Balik Mustiana, menekankan perlunya aturan desa yang tegas dalam pengelolaan sampah. Setiap rumah tangga harus memiliki dua tong sampah untuk memilah organik dan anorganik sejak awal. Selain itu, konsep ‘teba modern’ harus diterapkan agar lingkungan lebih bersih dan tertata. Setiap desa juga perlu memiliki bank sampah agar warga dapat menukarkan sampah plastik dengan uang, sehingga meningkatkan kesadaran ekonomi berbasis lingkungan. Pengelolaan residu sampah yang sulit didaur ulang juga harus menjadi perhatian utama, agar tidak menjadi pencemar lingkungan. Di sisi lain, desa adat dan bendesa memiliki peran penting dalam memastikan seluruh sistem pengelolaan ini berjalan dengan baik melalui regulasi dan dukungan fasilitas yang memadai.
Menurutnya, kesadaran harus dibangun dengan pola pikir yang kuat. “Kita harus optimistis dan terus berusaha menjaga kebersihan lingkungan,” ucap Mustiana.
Dialog yang dirangkai dengan sosialisasi Lomba Video ILM Perangi Sampah Plastik ini juga menghadirkan Ketua KPID Bali Agus Astapa. Dia mengajak masyarakat untuk bangga menjaga kebersihan Bali. “Bali adalah rumah kita, mari bersama menjaga kebersihannya untuk masa depan yang lebih baik,” kata Agus Astapa. 7 adi