Miniatur Jatiluwih Tampil di Jatiluwih Eco Farm

Dengan miniatur ini, wisatawan bisa melakukan kegiatan  persawahan dan perkebunan tanpa mengenal musim. Wisatawan dikenalkan mulai dari memanen hingga memasak langsung hasil pertanian dan perkebunan yang dikemas dalam konsep farm to table. Tak hanya itu kawasan Jatiluwih Eco Parm juga dijadikan wisata glamping dengan panorama pegunungan.

Owner Jatuluwih Eco Parm sekaligus Manager DTW Jatiluwih I Ketut Purna mengatakan Jatiluwih Eco Parm dibuat untuk memberikan wisata edukasi bagi wisatawan. Karena segala aktifitas persawahan di DTW Jatiluwih dikenalkan di Jatiluwih Eco Parm. "Jadi disini (Jatiluwih Eco Parm) bisa implentasikan segala aktifitas sawah setiap saat tanpa mengenal musim," ujarnya saat menggelar grand opening pada Kamis (18/4). 

Menurutnya wisata baru ini dibuat dilahan 2 hektar tepatnya di sebelah barat kawasan DTW Jatiluwih. Segala tanaman pertanian dan perkebunan disediakan dalam Jatiluwih Eco Parm. Mulai dari tanaman padi, berkebun alpukat, memanen lebah, hingga memasak hasil pertanian. "Konsepnya selain farm to table juga berkonsep back to nature," tegas Jhon Purna sapaan akrabnya. 

Dengan konsep wisatawan belajar di alam tersebut, Jhon Purna menargetkan wisatawan yang datang adalah wisatawan Eropa. "Tempat ini bisa menampung 400 orang. Dan tempat ini terinsfirasi untuk membackp up jika kawasan DTW Jatiluwih full tempat jika ada wisatawan yang menggelar rapat," tegasnya. 

Dia menambahkan Jatiluwih Eco Farm untuk pemerataan ekonomi di Jatiluwih bagian barat. Karena tempat baru ini dibuat mulai dari karyawan hingga makanan yang disajikan memanfaatkan kearifan lokal yang tersedia di Jatiluwih Bagian Barat. "Tahun depan kami juga menarget untuk membuat wisata glamping dengan panorama persawahan dan pegunungan," tandasnya. 

Terkait harga tiket masuk wisatawan disediakan paket yang tinggal dipilih. Misalnya paket lunch ataupun paket berkebun dan bertani. "Kalau untuk paket kawasan langsung includ dengan DTW Jatiluwih," akunya.7des