1 day ago
3
ARTICLE AD BOX
Lomba mancing dimulai pukul 15.00 WITA dan dibuka secara resmi oleh Perbekel Desa Sanur Kauh, I Made Adha. Dalam kesempatan tersebut, Adha menyampaikan apresiasi atas semangat kebersamaan masyarakat dalam merawat lingkungan sungai melalui kegiatan yang rekreatif.
Tahun ini merupakan penyelenggaraan ketiga lomba mancing oleh LPM Sanur Kauh. Sekretaris LPM Sanur Kauh, I Nyoman Subasma, menyebut kegiatan ini sejatinya rutin digelar pada Oktober untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. Namun, karena padatnya agenda kegiatan pada Juli–Oktober mendatang, panitia memajukan waktu pelaksanaan ke bulan Mei sekaligus untuk menyemarakkan BBGRM.
“Pesertanya mencapai 400–500 orang. Lokasi kami pilih di Tukad Loloan karena debit airnya stabil, alirannya mudah dibendung, dan suasananya masih asri. Ini juga bagian dari upaya memperkenalkan potensi lokal kepada masyarakat,” ungkap Subasma, yang juga alumni Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar.
Para peserta memperebutkan hadiah total jutaan rupiah. Juara I memperoleh uang tunai Rp2 juta, Juara II Rp1,5 juta, dan Juara III Rp1 juta. Selain itu, panitia juga menyiapkan doorprize berupa satu unit sepeda gunung, kipas angin, dan berbagai hadiah hiburan lainnya.
Subasma berharap, lomba mancing bisa menjadi sarana edukasi sekaligus rekreasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan, khususnya sungai.
“Ke depan, kami berencana menata lokasi Tukad Loloan agar lebih representatif, juga membuka lomba ini untuk masyarakat umum. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kami akan menyelenggarakan lomba mancing di area pantai,” tuturnya.
Meski tahun ini persiapan terbilang mendadak dan hadiah tidak semewah sebelumnya, Subasma bersyukur atas antusiasme masyarakat. “Astungkara, tahun depan bisa lebih matang lagi persiapannya,” pungkasnya. *m03
English (US) 