Lembaga IESR Jajaki Desa di Bali

10 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Lembaga think-tank Institute for Essential Services Reform (IESR) mulai menjajaki desa-desa yang potensial bertransisi ke energi terbarukan.

Staff Program Net Zero Emission Bali IESR Laili Asdiyan Salsabila di Denpasar, Rabu, (30/4) mengatakan terdapat 3-4 desa yang dilirik untuk menyusul kesuksesan desa mandiri energi Desa Keliki, Gianyar.

“Kami mendapati ada tiga hingga empat desa yang sudah berpotensi untuk 2025 bisa dijadikan implementasi proyek energi terbarukan pada tingkat desa di kabupaten yang berbeda-beda di provinsi Bali,” kata dia seperti dilansir Antara.

IESR melihat sejak Desa Keliki menjadi percontohan G20 lalu, desa-desa di Bali memberi sinyal positif ingin menjalankan program yang sama dan bertransformasi menjadi pariwisata eco-village.

“Melihat dari adopsi PLTS skala fasilitas publik di Desa Keliki itu mengasah semangat dari desa-desa lain, ada yang bertanya desa saya kapan dapat giliran dibentuk dari PLTS, apakah desa saya ada potensi, apakah desa saya kira-kira mampu,” ujar Laili.
 
Akhirnya karena keterbatasan biaya, IESR bekerja sama dengan Pemprov Bali melakukan penjajakan mencari desa potensial dan memang memerlukan bantuan ini.

Beberapa kabupaten yang menjadi sasaran untuk dilengkapi energi terbarukan seperti Karangasem dan Buleleng, dan pemetaan masih terus berlanjut.

“Kami perluas jangkauan potensinya mungkin bisa jadi sisi timur atau sisi barat Provinsi Bali, implementasi energi terbarukan ini khususnya pada fasilitas publik karena setelah kita studi, potensi-potensi pada fasilitas publik seperti TPS3R, pompa air listrik, subak, dan lain-lain itu sangat besar,” kata dia.

Nantinya desa terpilih akan mendapat bantuan dan bimbingan terkait transisi energi, namun mereka yang terpilih wajib berkomitmen melanjutkan pemeliharaan ke depannya melalui biaya BUMDes atau koperasi.

Lembaga yang menjadi mitra pemerintah dalam kebijakan energi dan lingkungan ini melihat perputaran ekonomi akan terjadi di desa yang mandiri energi.

Oleh karena itu nantinya bersama Pemprov Bali akan selektif melihat potensi desa agar program ini tidak gagal seperti menentukan kondisi penyinaran matahari jika hendak memasang PLTS atau aktivitas reservoir jika memasang PLTA. 7 ant
Read Entire Article