ARTICLE AD BOX
NEGARA, NusaBali
Posko Terpadu Angkutan Lebaran (Angleb) Nasional 2025 telah resmi ditutup pada Sabtu (12/4). Dalam masa angleb tahun ini, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah melayani lalu lintas sebanyak 5,82 juta penumpang dan 1,30 juta unit kendaraan di 15 lintasan se-Indonesia. Khusus jumlah penumpang keluar - masuk Jawa-Bali di lintas Pelabuan Ketapang-Gilimanuk mencapai 1.526.332 orang dengan 427.095 unit kendaraan.
Sesuai rilis yang diterima NusaBali, Minggu (13/4), selama periode arus mudik 21-31 Maret dan arus balik 2-11 April, dioperasikan sebanyak 245 unit kapal. Jumlah kapal itu terdiri dari 65 unit kapal milik ASDP Group dan 180 unit kapal milik swasta, dengan total produksi trip mencapai 21.973 trip, naik 4,2 persen dibanding 2024 yang tercatat sebanyak 21.092 trip.
Volume penumpang yang dilayani meningkat signifikan sebesar 10,5 persen dibandingkan Angleb 2024 yang mencatatkan 5,27 juta penumpang. Sementara itu, jumlah kendaraan yang dilayani menurun 2 persen dari realisasi tahun lalu, mencerminkan adanya distribusi moda transportasi yang lebih merata dan efisiensi pengaturan lalu lintas di pelabuhan.
Lintasan dengan volume pergerakan tertinggi antara lain Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk. Di lintasan Merak–Bakauheni dan lintasan alternatif seperti Ciwandan–Wika Beton dan BBJ Bojonegara–BBJ Muara Pilu, tercatat sebanyak 225.400 unit kendaraan melintas saat arus mudik dan 238.566 unit saat arus balik, termasuk kendaraan non mudik sebanyak 13.168 unit.
Jumlah penumpang yang melintas dari Jawa ke Sumatera melalui lintasan tersebut mencapai 885.828 orang saat arus mudik dan 945.484 orang saat arus balik, dengan 59.656 orang tercatat bukan pemudik. Hal ini menunjukkan arus balik melebihi arus mudik yang mengindikasikan adanya perjalanan tambahan di luar kebutuhan mudik.
Untuk lintasan sebaliknya, yakni dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni-Merak dan lainnya, tercatat 81.652 unit kendaraan menyeberang saat arus mudik dan 112.491 unit pada arus balik. Sementara itu, jumlah penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa saat arus mudik sebanyak 413.808 orang, dan kembali ke Sumatera saat arus balik sebanyak 529.575 orang.
Sedangkan jumlah penumpang keluar masuk Jawa-Bali di lintas Pelabuan Ketapang-Gilimanuk tercatat mencapai total 1.526.332 orang dengan 427.095 unit kendaraan. Pada lintasan Bali menuju Jawa dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang, tercatat 1.003.771 orang penumpang dan 310.881 unit kendaraan.
Sementara dari Jawa ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk tercatat 522.261 orang penumpang dan 116.214 unit kendaraan. Total 116.214 unit kendaraan itu, sebanyak 44.246 unit saat arus mudik dan meningkat menjadi 71.968 unit saat arus balik.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo menyampaikan apresiasi atas kolaborasi intensif antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk regulator, operator, aparat keamanan, dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa seluruh aktivitas layanan penyeberangan selama masa Lebaran dikendalikan secara penuh oleh manajemen ASDP, baik dari sisi pelabuhan maupun kapal.
"ASDP memprioritaskan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran bagi seluruh pengguna jasa. Posko operasi berjalan efektif, dengan sistem monitoring real time, evaluasi harian, serta kesiapsiagaan petugas selama 24 jam. Kami berkomitmen memastikan layanan di lintasan utama Sumatera–Jawa–Bali berjalan optimal dan bebas dari hambatan signifikan,” ujar Heru.
Heru juga menyoroti keberhasilan sinergi antara kesiapan armada, infrastruktur pelabuhan, serta digitalisasi sistem pemesanan tiket melalui Ferizy. "Sistem tiket daring terbukti sangat membantu pengaturan distribusi kendaraan dan mencegah antrean di pelabuhan. Kami terus mengimbau masyarakat agar membeli tiket melalui aplikasi Ferizy dan datang ke pelabuhan sesuai waktu di tiket," jelasnya.
Menurut data Kementerian Perhubungan, pengguna angkutan umum pada masa Angleb 2025 secara keseluruhan tercatat sebanyak 27.505.543 penumpang, tumbuh 8,5 persen dibanding 2024 lalu. Moda penyeberangan memberikan kontribusi signifikan dengan capaian 5.823.967 penumpang atau naik 10,5 persen dari tahun sebelumnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi saat menutup Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2025 menyampaikan bahwa aspek keselamatan juga mengalami perbaikan. Berdasarkan data Korlantas Polri, jumlah kecelakaan lalu lintas turun signifikan sebesar 34,31 persen, dari 7.064 kejadian pada 2024 menjadi 4.640 pada 2025.
Menhub Dudy juga mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat dalam kelancaran Angleb 2025, termasuk Kementerian/Lembaga, TNI/Polri, operator transportasi, hingga masyarakat luas. Pemerintah turut menerapkan berbagai kebijakan seperti flexible working arrangement (FWA) atau sistem kerja yang memberikan fleksibilitas untuk ASN/BUMN, diskon tarif tol, manajemen rekayasa lalu lintas, hingga mudik gratis lintas moda.7ode