ARTICLE AD BOX
Kompetisi bertujuan mencari desain hunian berkelanjutan yang harmonis dengan alam, budaya, dan gaya hidup urban Bali. “Bali butuh arsitek yang mengerti pulau ini, bukan sekadar membangun,” demikian salah satu pesan utama dari Jimbaran Hijau yang disampaikan dalam media briefing, Rabu (9/4/2025).
Pendaftaran peserta dibuka mulai 27 Maret hingga 12 Mei 2025. Proses seleksi akan berlangsung melalui beberapa tahap, mulai dari briefing dan kunjungan lokasi pada 13 April, pengumpulan desain pada 28 Mei, hingga pengumuman finalis pada 21 Juni dan penjurian akhir pada 28 Juni 2025.
Hadiah utama sebesar Rp 100 juta disiapkan untuk pemenang pertama, disusul Rp 50 juta untuk juara kedua, dan Rp 30 juta untuk juara ketiga. Selain itu, dua peserta dengan desain terbaik lainnya akan mendapat penghargaan honorable mention senilai masing-masing Rp 12,5 juta. Seluruh pemenang juga akan menerima sertifikat serta poin KUM sebesar 17.
Dewan juri kompetisi terdiri dari para pakar arsitektur dan perwakilan komunitas arsitek nasional dan daerah, yakni:
- • Prof. Dr. Ir. Sulistyawati, M.S., M.M., M.Mis., D.Th. – Akademisi Fakultas Teknik Universitas Udayana
- • Dr. Putu Agung Prianta, B.Eng(Hons.), MA. – CEO Jimbaran Hijau
- • Ar. Prasetyoadi (Tiyok) – Arsitek & Greenship Professional
- • Ar. I Ketut Dirgantara, ST., MT., IAI – Perwakilan IAI Bali
- • Ar. Gathi Subekti, ST., IAI – Perwakilan IAI Nasional
Kompetisi ini mengusung nilai inclusivity, dengan membuka ruang kolaborasi lintas generasi dan latar belakang. Peserta diwajibkan memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA) aktif sebagai syarat administratif.
“Kompetisi ini adalah bagian dari visi besar kami dalam menciptakan hunian yang selaras dengan alam, budaya lokal, dan kehidupan modern,” ujar CEO Jimbaran Hijau, Agung Prianta. Ia menambahkan, desain yang diharapkan tidak hanya estetis, namun juga berkelanjutan secara ekologis dan sosial.
Sebagai pengembang kawasan Jimbaran Hijau, pihaknya menginginkan karya arsitektur yang tidak hanya tampil modern, tetapi tetap menjunjung nilai-nilai budaya Bali, efisiensi energi, dan kontribusi terhadap komunitas.
Melalui kompetisi ini, Jimbaran Hijau berharap dapat menjaring arsitek-arsitek terbaik tanah air untuk berkontribusi merancang masa depan arsitektur Bali—yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga bijak terhadap lingkungan dan budaya.