ARTICLE AD BOX
TABANAN, NusaBali
Kalangan DPRD Tabanan berduka menyusul meninggalnya I Wayan Gindera, anggota Fraksi Golkar Dapil Kediri–Marga pada Sabtu (24/5) pagi. Politisi asal Banjar Tegal Antugan, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, ini meninggal dalam perawatan di RSUD Tabanan karena demam berdarah dengue (DBD) diperparah memiliki riwayat penyakit ginjal.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Sabtu pagi sekitar pukul 10.30 Wita, Gindera menjalani rawat inap di RSUD Tabanan selama sepekan karena demam berdarah. Namun sejak Kamis (22/5) kondisinya drop dan masuk ruang ICU hingga dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu pagi kemarin.
Gindera sejak setahun terakhir memang rutin menjalani cuci darah dua kali sepekan karena penyakit ginjal. Karena kondisinya itu ketika masuk kantor perawakannya terlihat lebih kurus.
Kepergian Gindera, politisi yang dikenal suka humor ini mengejutkan rekan sejawat terutama rekan di kalangan DPRD Tabanan. Sontak saja ungkapan bela sungkawa ramai bermunculan di media sosial.
Ketua DPRD Tabanan I Nyoman Arnawa membenarkan kabar duka tersebut. Kabar duka dia terima dari salah seorang staf yang menyebutkan Wayan Gindera meninggal. “Saya dihubungi staf, terkejut juga. Karena sekitar seminggu lalu sempat meminta izin lewat WhatsApp tidak ngantor karena opname akibat DBD di RSUD Tabanan,” kata Arnawa.
Menurut Arnawa, selain DBD almarhum memang sudah diketahui mengidap penyakit. Bahkan sempat dikabarkan akan berobat ke Malaysia. “Memang sebelumnya kondisinya sudah sakit. Sering bolak balik perawatan. Katanya mau berobat ke Malaysia, tahu-tahu dapat berita duka. Saya pribadi dan seluruh keluarga di kalangan DPRD Tabanan mengucapkan bela sungkawa atas kepergian rekan kami,” ucap Arnawa.
Sekretaris DPD II Golkar Tabanan I Made Asta Darma menegaskan bahwa Wayan Gindera sebelum meninggal sempat opname karena demam berdarah. “Tapi beliau (almarhum) memang memiliki riwayat sakit ginjal sehingga rutin cuci darah,” ujar Asta Darma.
Di Partai Golkar, Gindera adalah sosok kader terbaik dalam membesarkan dan menjaga nama baik partai beringin. Saat ini Gindera mengemban tugas sebagai Wakil Bappilu DPD Golkar Tabanan. “Almarhum juga sudah tiga periode menjadi anggota dewan sejak tahun 2014. Sudah terbukti dipercaya masyarakat,” kata Asta Darma.
Selain itu, menurut Asta Darma, almarhum Gindera juga dikenal sebagai sosok humoris. Sering mengirim konten maupun stiker lucu kepada teman sesame anggota DPRD Tabanan. “Punya jiwa humor sering nge-share konten-konten lucu. Kami sangat kehilangan,” kata Asta Darma.
Kondisi Gindera drop selain didiagnosa demam berdarah dengue, dia juga memiliki riwayat penyakit gagal ginjal. “Beliau ini ada riwayat gagal ginjal dan kondisinya kian diperparah karena demam berdarah,” ujar Wakil Direktur Pelayanan dan Pengendalian Mutu RSUD Tabanan dr I Gusti Ngurah Bagus Juniada.
Almarhum meninggal dunia di ruang ICU RSUD Tabanan sekitar pukul 10.30 Wita. ”Masuk rumah sakit sekitar empat hari lalu dan sudah terus dipantau perkembangan kesehatan oleh dokter yang menangani, karena ada komplikasi. Namun baru dua hari masuk ICU, kondisinya drop,” jelas dr Bagus.
Dari catatan kesehatan rumah sakit, almarhum selama setahun belakangan ini rutin menjalani cuci darah seminggu dua kali akibat sakit gagal ginjal yang dideritanya. Saat ini jenazah almarhum masih dititip di RSUD Tabanan.
Di dewan periode 2009–2014, Wayan Gindera sempat menjabat Wakil Ketua DPRD Tabanan. Namun jabatan itu hanya dilakoninya setengah periode lantaran adanya pergantian pengurus, dan posisi Wakil Ketua DPRD selanjutnya dijabat oleh Ni Made Meliani.
Gindera meninggalkan tiga orang anak, dua orang laki-laki yang kini di Australia, dan seorang perempuan. 7 des