ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kebersamaan dan meringankan beban warganya. Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Desa Adat Pecatu kembali menyalurkan sekitar 66 ton beras kepada krama (warga) di seluruh wilayah desa, Minggu (20/4) pagi.
Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta, mengatakan pembagian beras kepada krama sebagai bentuk nyata kepedulian desa. Beras dibagikan kepada krama dari tiga banjar dan 19 tempekan, termasuk KK pengarep, serep, pensiunan, KK mandiri, duda, janda, penyandang disabilitas, prajuru, kelian sekaa teruna, kelian pecalang, dan kelian paiketan. Jumlah beras yang diterima setiap keluarga bervariasi antara 10 hingga 25 kilogram, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta –RIKHA
“Yang berstatus suami istri atau yang sudah berstatus single parent, disabilitas, tidak mampu, lansia, semua kami berikan. Masing-masing disesuaikan, kami berikan 25 kilogram per KK,” jelas Sumerta ditemui di Pecatu pada Minggu siang.
Adapun total dana yang digelontorkan untuk kegiatan ini mencapai lebih dari Rp 500 juta. Sumerta menyebut, dana tersebut bersumber dari retribusi pembagian Pemkab Badung serta dukungan dari LPD Desa Adat Pecatu.
Tidak hanya program sembako, Desa Adat Pecatu juga rutin memberikan santunan kematian untuk setiap prosesi ngaben, serta dukungan dana saat upacara pujawali dan pemelastian. Sumerta juga mengakui jika pihaknya rutin memberikan dana yang didistribusikan ke masing-masing banjar dan tempekan, termasuk anggaran untuk pemuda dalam rangka pelestarian seni dan budaya.
Sumerta menyampaikan harapannya agar agenda berbagi seperti ini dapat meringankan beban krama, mengingat bantuan yang disalurkan berasal dari milik bersama. Dia berharap pelaksanaan Rahina Suci Galungan dan Kuningan dapat berjalan dengan lancar, serta kerukunan dalam rumah tangga maupun keluarga semakin terjaga dan meningkat. Dengan terpenuhinya salah satu kebutuhan pokok, diharapkan krama dapat menikmati kebersamaan tanpa membebani satu sama lain.
“Rahajeng Nyanggra Rahina Galungan lan Kuningan, kami berharap dengan adanya agenda seperti ini, kami berbagi, mudah-mudahan bisa meringankan dan pelaksanaan rahina suci ini bisa berjalan dengan baik, kerukunan berumah tangga atau keluarga lebih terjaga dan bisa ditingkatkan,” harap Sumerta yang juga anggota DPRD Badung ini.
Di tempat yang sama, Kelian Baga Pawongan Desa Adat Pecatu I Nyoman Taka, menyampaikan rasa syukur atas antusiasme krama dan kelancaran program ini. Taka menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meringankan beban krama dan memperkuat kerukunan rumah tangga serta kehidupan sosial.
“Kami sangat bersyukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena program ini bisa terwujud. Ini bentuk nyata perhatian desa terhadap masyarakat yang membutuhkan dan senantiasa bisa meringankan dari beban krama,” ujarnya. 7 ol3