Anggota DPR RI Minta Siswa Kesulitan Calistung di Buleleng Tidak Dikirim ke SLB

1 day ago 9
ARTICLE AD BOX
“Mereka memang tidak bisa digabung di ruang kelas reguler, harus dibuatkan ruang kelas khusus atau sekolah khusus tapi bukan SLB,” ujar Parta kepada NusaBali.com.

Hal tersebut disampaikannya ketika ditemui di Rumah Kebangsaan dan Kebhinnekaan, Penatih, Denpasar pada Kamis (29/5/2025).

Parta berpendapat, mengirim siswa yang kesulitan calistung ke SLB dapat menyebabkan kemampuan belajar mereka menurun. Ia menengarai anak-anak yang mengalami kesulitan calistung tersebut mungkin memiliki ritme belajar di bawah rata-rata sekolah reguler, namun tidak setara SLB.

Oleh karena itu, kebijakan yang paling ideal menurut politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini adalah ‘perlakuan khusus.’ Setelah mengetes level kecerdasan intelektual (IQ), mereka bisa diterapi maupun didampingi tenaga pengajar berkompetensi khusus sesuai kebutuhan siswa.

“Jangan dibawa ke SLB, nanti turun (kemampuan belajar) mereka. Anak ini harus ditempatkan khusus, dapat perlakuan khusus, dengan guru yang dipersiapkan secara khusus,” imbuh Parta.

Kata Parta, guru berkompetensi khusus untuk menangani kasus semacam ini memang krusial dibutuhkan. Sebab, siswa kesulitan calistung tidak hanya ditemukan di jenjang SD, namun SMP dan bahkan SMA.

Lanjut Parta, hal tersebut menandakan guru reguler belum dapat menangani siswa dengan kasus tersebut. Sehingga, siswa yang kesulitan calistung terbukti tidak mengalami perubahan dari jenjang ke jenjang.

“Akarnya itu ada di SD. Kalau seperti di Tabanan, ketemu siswa SMA tidak bisa baca ya karena waktu SD dia belum bisa membaca,” tandas Parta. *rat
Read Entire Article